Catatan Bryant - Sabtu 27/8 di langit wilayah Kanonang dipenuhi dengan berbagai macam Lampion yang diterbangkan dalam rangka
Pesta 1000 Lampion yang merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kecamatan dengan Pengelola Wisata Religi dan Kultural Bukit Kasih Kanonang.
Publikasi kegiatan yang terkesan sedikit 'mepet' tetap saja menarik animo ribuan orang di Minahasa dan sekitarnya untuk datang berkunjung dan melihat seperti apa 'indahnya' langit di sekitar Bukit Kasih dengan hiasan lampion terbang.
|
Area sekitar Bukit Kasih pada Pukul 15.00 WITA (tertutup awan) |
Acara ini dijadwalkan dimulai pada Pukul 17.30 WITA, namun dalam pelaksanaannya sesi "Opening" nanti dimulai hampir jam 8 malam.
|
Area Bukit Kasih - 18.16 WITA |
|
Monumen Kerukunan Umat Beragama yang ada di Bukit Kasih - Landmark Bukit Kasih |
Desa Kanonang Dua yang menjadi Juara 1 tingkat Nasional untuk Lomba Desa se Indonesia turut menjadi magnet tersendiri bagi para warga datang ke tempat ini. Tentunya selain karena kegiatan ini bagian dari komitmen bersama antara pengelola, pemerintah kecamatan, forkopimka, UPTD Dikpora, dan Panitia HUT 71 RI Kecamatan Kawangkoan Barat untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.
|
Area Sekitar Tenda Utama - Banyak Asap Sulfur |
Acara dimulai ditandai dengan hadirnya Bupati Minahasa, Drs. J. Sajouw dan dibuka terlebih dahulu dengan laporan kegiatan oleh Camat Kawangkoan Barat, J. Tendean, AP, MAP dilanjutkan dengan Sambutan Bupati, Atraksi Kolintang, Tari Kabasaran, Melepaskan Lampion, hingga ditutup dengan acara rekreasi seperti poco-poco.
|
Debu atau Orbs? |
|
Opening - Tarian Kabasaran oleh para Siswa SD Kayuuwi |
|
Berani macam-macam? |
|
Acara Selesai |
Well, kegiatan ini sangat positif karena dapat memberikan stimulan bagi pihak pengelola dan tentu warga Sulawesi Utara untuk dapat turut serta dalam peningkatan kunjungan pariwisata di situs ini.
Sedikit evaluasi untuk panitia dari saya secara pribadi yaitu:
1. Lighting - masih kurang memadai, apalagi disekitar tenda yang menjadi pusat acara/kegiatan. Penggunaan lampu putih tidak dapat banyak membantu, apalagi jumlahnya sedikit dengan daya yang mohon maaf, seperti lampu tidur.
2. Pengaturan Panitia untuk melepas Lampion - Tidak ada koordinasi membuat langit di wilayah Bukit Kasih seperti 'tidak' terlalu spesial. Harapan masyarakat untuk melihat lampion yang memenuhi langit Bukit Kasih 'hampir-hampir' tidak terwujud. Sebab lampion terbang bergantian (tidak serentak).
3. Harga Lampion yang kurang terjangkau (Rp25.000) untuk sebuah lampion yang tingkat keberhasilan terbang hanya 93%. Banyak yang gagal menerbangkan Lampion. Praktis jargon "1000 Lampion" menurut saya terlalu 'wow' dengan jumlah lampion yang terbang hanya sekitar 100-200 lampion.
Tapi intinya saya sangat terhibur dengan iven ini meski tidak sesuai dengan ekspektasi saya.
Congratulation...
Keren !
BalasHapuskirain kemaren teh apa gitu, kaya ada yg nyalain api diatas gunung, padahal lampion...he
BalasHapusThanks gan :)
BalasHapusasics running shoes
BalasHapuslongchamp bags
nike air max 270
nike zoom
balenciaga shoes
ray ban
balenciaga triple s
ray ban sunglasses
tory burch shoes
supreme hoodie